Anekdot 2025: Teman dan Sahabat
---
Anekdot 2025: Teman dan Sahabat
Judul: "Teman yang Selalu Online"
Di tahun 2025, hampir semua orang punya akun media sosial dan aplikasi chat yang tak pernah sepi notifikasi. Begitu juga dengan Raka dan sahabatnya, Dimas. Mereka sudah berteman sejak SMP, dan kini sama-sama kuliah.
Suatu malam, Raka mengirim pesan ke Dimas:
> "Bro, aku lagi butuh curhat. Bisa telpon bentar?"
Dimas cepat membalas:
> "Waduh, aku lagi sibuk banget. Nanti aja ya."
Raka pun menahan rasa kecewanya. Beberapa menit kemudian, ia membuka media sosial dan... apa yang ia lihat? Dimas sedang live streaming main game dengan caption: “Santai dulu guys, hidup jangan terlalu serius!”
Raka hanya bisa tersenyum miris.
> "Begini ya rasanya punya sahabat di 2025… selalu online, tapi jarang available."
Keesokan harinya, mereka bertemu langsung di kampus. Dimas menyapa dengan ceria,
> "Eh Rak, kemarin aku nggak bisa telpon. Tapi kalau ada apa-apa cerita aja ya. Kan kita sahabat!"
Raka menjawab dengan nada setengah bercanda:
> "Sahabat sih iya, tapi jangan sampai sahabatan sama kuota internet doang."
Semua yang mendengar pun tertawa.
---
Pesan Moral
Anekdot ini mengingatkan kita bahwa di era digital 2025, teman dan sahabat bukan hanya sekadar ada di layar ponsel. Kehadiran nyata, perhatian kecil, dan waktu bersama jauh lebih berharga daripada sekadar status online.
---
Posting Komentar untuk "Anekdot 2025: Teman dan Sahabat"
Posting Komentar