Rindu di Hutan Pinus: Bab 4 – Perhatikan yang Terselip

 

---


Bab 4 – Perhatian yang Terselip


Hari itu sekolah mengadakan kerja bakti membersihkan taman belakang. Semua siswa turun tangan, termasuk kelas Nara. Ia sebenarnya tidak begitu suka kegiatan ramai, tapi berusaha ikut serta.


Nara sibuk menyapu dedaunan kering ketika angin kencang tiba-tiba membuat sebagian ranting jatuh. Ia terkejut, hampir terkena, namun sebuah tangan cepat menariknya mundur.


“Hati-hati,” suara itu tegas tapi lembut. Nara mendongak, dan tentu saja—Arga.


“Ka-kamu…” Nara masih terkejut.


Arga menyingkirkan ranting yang jatuh, lalu menatap Nara sebentar. “Kamu harus lebih awas. Kalau kerja di luar, jangan melamun.”


Nara menunduk malu. “Makasih…”


Sejak kejadian itu, Nara mulai menyadari kalau Arga sering memperhatikannya. Saat ia kesulitan mengangkat pot bunga, Arga datang membantu. Saat Nara lupa bawa air minum, Arga menawarkan botolnya.


“Minum aja, nggak usah sungkan,” katanya sambil menyodorkan.


Hal-hal kecil itu membuat hati Nara berdebar. Ia bertanya-tanya, apakah Arga memang perhatian pada semua orang, atau… hanya padanya?


Di sisi lain, Arga tidak banyak bicara. Tapi dari sorot matanya, dari cara ia memastikan Nara baik-baik saja, ada sesuatu yang berbeda. Perhatian yang tidak ia tunjukkan pada sembarang orang.


Sore itu, ketika kerja bakti selesai, Nara duduk di bangku taman, mengusap keringat. Arga datang dan duduk di sebelahnya. Mereka tidak bicara banyak, hanya berbagi keheningan yang nyaman.


Nara menatap daun-daun pinus yang terbawa angin, lalu dalam hatinya berbisik—

Kenapa aku merasa… diperhatikan dengan cara yang begitu hangat?


Mungkin, perhatian kecil itu hanyalah awal dari sesuatu yang lebih besar.



---


Posting Komentar untuk "Rindu di Hutan Pinus: Bab 4 – Perhatikan yang Terselip"