Rindu di Hutan Pinus: Bab 2 – Jejak yang Sama
---
Bab 2 – Jejak yang Sama
Sejak kejadian tersesat itu, Nara tak bisa berhenti memikirkan Arga. Bukan hanya karena ia menolong, tapi karena cara Arga memperlakukannya terasa berbeda—tenang, sabar, dan sama sekali tidak menilai.
Hari Senin di sekolah, Nara dikejutkan dengan sapaan yang tidak ia sangka.
“Nara, kan? Yang kemarin di hutan?” suara itu terdengar akrab.
Ia menoleh dan benar saja, Arga berdiri dengan senyum tipis. Beberapa siswa lain langsung memperhatikan mereka—maklum, ketua ekskul populer jarang terlihat bicara dengan siswi pendiam sepertinya.
“I-iya. Makasih kemarin… kalau nggak, aku mungkin masih muter-muter di hutan,” jawab Nara agak canggung.
Arga terkekeh. “Nggak apa-apa. Eh, minggu ini ada kegiatan pecinta alam. Mau ikut? Biar aku ajarin jalurnya sekalian. Kamu suka hutan, kan?”
Nara terdiam. Baginya, hutan adalah tempat pribadi. Tapi ajakan itu membuatnya bingung—antara ragu dan penasaran. Akhirnya ia mengangguk pelan.
“Boleh… kalau nggak ganggu.”
Hari Sabtu tiba. Bersama beberapa anggota ekskul, Nara ikut menjelajah jalur pendakian kecil di sekitar hutan pinus. Awalnya ia hanya berjalan di belakang, mengamati, tapi Arga sering menoleh memastikan ia baik-baik saja.
“Pegangan di sini, licin,” ucap Arga sambil menahan ranting agar tidak mengenai Nara.
“Oh… makasih.”
Perhatian kecil itu membuat jantung Nara berdebar tanpa alasan jelas.
Di perjalanan, Arga menunjukkan banyak hal—daun yang bisa dijadikan obat, suara burung yang khas, hingga cara membaca arah lewat lumut di batang pohon. Nara mendengarkan dengan serius, matanya berbinar.
“Kamu cepat nangkep, ya,” kata Arga setelah Nara mencoba menebak arah dan benar.
Nara tersenyum malu. “Soalnya seru… rasanya kayak belajar dunia yang baru.”
Arga menatapnya sebentar, lalu mengalihkan pandangan ke jalur depan.
Sejak saat itu, Nara merasa mereka punya jejak yang sama—jalan baru yang mungkin akan membawa pada sesuatu yang lebih dari sekadar teman satu kegiatan.
---
Posting Komentar untuk "Rindu di Hutan Pinus: Bab 2 – Jejak yang Sama"
Posting Komentar