Rindu di Hutan Pinus: Bab 1 – Hutan Pinus
---
Bab 1 – Hutan Pinus
Langkah Nara terasa ringan sekaligus ragu saat ia memasuki jalan setapak di belakang sekolah. Hutan pinus itu sebenarnya bukan tempat asing baginya. Sejak SMP, ia sering ke sana untuk menenangkan diri. Suara angin yang berdesir di antara pohon, aroma tanah basah, dan cahaya matahari yang menembus celah dedaunan selalu berhasil membuat hatinya lebih tenang.
Namun, hari itu berbeda. Nara terlalu jauh berjalan tanpa menyadari jalur pulang. Ia berhenti, menatap sekeliling, dan baru sadar kalau dirinya tersesat. Ponselnya tidak ada sinyal.
“Hebat… tersesat di hutan belakang sekolah sendiri,” gumamnya sambil menghela napas.
Saat itulah suara langkah terdengar. Nara refleks menoleh, lalu mendapati seorang laki-laki berjalan santai sambil membawa ransel dan tongkat kecil. Ia mengenakan jaket ekskul pecinta alam dengan lambang yang sudah sangat dikenal di sekolah.
“Sendirian di sini?” tanyanya, dengan suara tenang namun cukup membuat Nara terkejut.
Nara mengenalnya—Arga. Ketua ekskul pecinta alam sekaligus salah satu siswa populer yang sering ia dengar namanya, meski jarang bicara langsung.
“A-aku… tersesat,” jawab Nara gugup.
Arga tersenyum tipis, lalu mengulurkan tangan. “Kebetulan aku mau balik ke pos. Ikut aku aja, jalannya aman kok.”
Tanpa banyak pilihan, Nara pun mengikuti Arga. Sepanjang jalan, ia bisa merasakan perbedaan aura. Arga yang di sekolah terkenal tegas, di hutan terlihat begitu santai. Sesekali ia menunjuk jamur, ranting, atau jejak kaki hewan yang bahkan tidak pernah diperhatikan Nara sebelumnya.
“Sering ke sini?” tanya Arga sambil meliriknya.
“Kadang. Kalau lagi butuh tempat tenang,” jawab Nara pelan.
Arga hanya tersenyum, seakan mengerti sesuatu yang tidak perlu dijelaskan.
Saat cahaya matahari mulai condong ke barat, mereka akhirnya sampai di jalan keluar. Nara merasa lega, tapi juga heran—kenapa hatinya jadi berdebar setiap kali mendengar suara Arga?
Entah kenapa, ia yakin pertemuan sederhana di hutan pinus itu tidak akan berhenti hanya sampai hari ini.
---
Posting Komentar untuk "Rindu di Hutan Pinus: Bab 1 – Hutan Pinus"
Posting Komentar