Payung Hitam, Cerita Kita: Bab 6– Rahasia Raka

---

Bab 6 – Rahasia Raka

Perpustakaan sore itu sepi. Hanya ada suara kipas angin tua yang berderit pelan dan aroma buku yang menenangkan. Alya duduk di meja pojok dengan buku catatan, menuliskan rumus fisika untuk persiapan ulangan.

Tak lama, langkah kaki terdengar mendekat. Raka.

Cowok itu meletakkan tasnya di kursi seberang lalu duduk tanpa banyak bicara.

“Aku ganggu, nggak?” tanyanya pelan.

Alya menggeleng. “Nggak kok. Lagi belajar aja.”

Beberapa menit berlalu dalam hening. Alya fokus menulis, sementara Raka hanya menatap buku yang belum juga dibuka. Raut wajahnya terlihat lelah.

“Kamu kenapa? Capek ya?” tanya Alya, memberanikan diri.

Raka mendesah, lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi. “Capek… iya. Tapi bukan cuma capek fisik.”

Alya berhenti menulis, menatapnya dengan penuh perhatian.

“Aku sering merasa orang cuma lihat aku sebagai ‘ketua OSIS’,” lanjut Raka. “Semua yang aku lakukan selalu dikaitin sama jabatan itu. Kalau aku ramah, dibilang pencitraan. Kalau aku dingin, dibilang sombong. Jarang banget ada yang peduli sama aku sebagai Raka… sebagai diriku sendiri.”

Kata-kata itu membuat Alya terdiam. Baru kali ini ia mendengar sisi rapuh dari cowok yang selalu terlihat tegas dan kuat di depan orang banyak.

“Raka…” suara Alya lirih. “Kalau aku, aku nggak pernah lihat kamu cuma karena jabatan itu. Buatku… kamu ya kamu. Orang yang suka baca novel di pojokan perpustakaan, orang yang suka peduli tapi nggak suka pamer, orang yang… sebenarnya hangat meski kelihatan dingin.”

Raka menoleh, menatap Alya cukup lama. Ada sesuatu di matanya—kejutan sekaligus rasa lega.

Perlahan, bibirnya melengkung tipis. “Kamu… beda.”

Alya merasakan jantungnya berdegup kencang. “Beda gimana?”

“Beda dari yang lain. Sama kamu… aku bisa jadi diriku sendiri.”

Suasana hening lagi. Tapi hening kali ini bukan canggung—melainkan penuh arti.

Dan sejak saat itu, hubungan Alya dan Raka semakin dalam. Mereka bukan hanya berbagi payung di bawah hujan, tapi juga berbagi sisi diri yang tak pernah ditunjukkan ke orang lain.

---

✨ Makna Bab 6:

Setiap orang punya sisi rapuh yang tak terlihat. Butuh seseorang yang tulus untuk membuatnya berani membuka diri.

---